Friday, June 13, 2008

Pernahkah terfikir dalam benak kita “Kapan pertama kalinya kita mengucapkan kalimat syahadat & Kapankah kita memperbaharuinya?”

Terinspirasikan dari khutbah jum’at pada tadi siang, Subhanallah kalimat ini simple akan tetapi mempunyai makna yang sangat mendalam. Anda pasti sudah lupa kapan pertama kalinya anda mengucapkan kalimat syahadat, akan tetapi anda pasti masi ingat Kapan terakhir kali anda Benar-Benar memperbaharuinya.

Tentunya pengucapan kalimat syahadat ini dimaknai dengan ketulusan hati untuk benar-benar mengabdi dan kembali berserah diri kehadapan Allah SWT. Kembali ke dalam ajaran yang benar dan menghindari yang munkar.

Banyak orang berkata “ Tobat? Hare gene? Mumpung masi muda senang-senang dulu aje.” Astagfirullah, dapatkah anda rasakan betapa kuatnya nada-nada setan dalam kalimat tersebut?

Masa Muda, Banyak dari orang tua berkata “Nak, belajar pada saat muda sama seperti mengukir di atas batu, akan tetapi belajar semasa tua seperti mengukir di atas air.” Kalimat ini sering kali kita dengar dan sering kali terlupakan begitu saja tampa kita ambil pelajaran dari pesan yang kaya akan nilai kasih sayang. Tubuh manusia mengalami masa pertumbuhan, tapi ada saatnya pula tubuh yang fana ini mengalami kemunduran. Jadi singkat kata Masa muda ialah masa dimana tubuh kita sedang dalam kondisi prima sehingga siap untuk menghadapi segala jenis tantangan yang datang tetapi hukum alam tak dapat terabaikan, seperti halnya mesin, lama kelamaan pasti akan mengalami kerusakan dan itu pula yang terjadi dengan tubuh ini.

Mari kita fikirkan sejenak, fikir! Berguunakah masa-masa cemerlang; masa-masa emas; masa-masa kebanggaan kita disiasakan hanya untuk memenuhi hawa nafsu yang setiap saat berbisik; menggoda; menggoncangkan iman dari setiap manusia? Mengejar kesenangan dunia yang fana memang sangat menarik dan langsung dapat dirasakan, seperti halnya kita berinvestasi dalam dunia bisnis. Bertindak secara teknis akan mendapatkan hasil yang cepat (contoh: Membersihkan gudang), dalam kasus ini bayaran yang kalian dapat ialah sejumlah kesenangan yang didapat. Untuk yang kedua bertindak secara strategis memerlukan sejumlah kesabaran dan pengorbanan yang besar secara terus menerus akan tetapi hasil yang kalian dapatkan pasti akan jauh lebih besar jauh-jauh hari nantinya (contoh: Pelatihan pegawai), dalam kasus ini bayaran yang akan kalian dapat ialah suatu tempat yang benar-benar indah yaitu surga atau eden.

Kesenangan dan Kesusahan, Senang dan Susah, Usaha dan Hasil semua ini telah ditentukan porsinya oleh Allah yang maha kuasa. Subnallah, bayangkan Dialah yang menciptakan dunia ini begitu kompleks akan tetapi begitu seimbang. Kesenangan porsinya sekian dan kesusahan porsinya sekian, jika anda telah memakai Jatah kesenangan anda secara berlebih pada masa muda maka dapat dibayangkan seberapa banyak lagi jatah kesenangan anda yang tersisa untuk masa tua. Seberapa hasil yang didapat tergantung dengan seberapa usaha yang anda telah lakukan, seperti halnya rumus matematika X=Y jadi dapat kita tuliskan seperti ini Usaha = Hasil.

Kembali pada topik, dapat dibayangkan betapa malangnya mereka yang menyianyiakan waktu yang terbatas ini hanya untuk mengejar kesenangan yang jumlahnya sudah ditentukan dan alangkah beruntungnya orang-orang yang telah disadarkan dan kembali pada jalan yang benar (Semoga kita termasuk kedalam golongan orang seperti ini). Membuang-buang waktu kah? Atau Mesyukuri semua nikmat yang diberikan dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya?

Tentunya jawabannya hanya anda sendiri yang tau pastinya. Semoga Artikel yang saya buat dapat menjadi pendorong untuk diri anda.

--Terima Kasih Telah Membaca—

M. Iqbal I.

13 Juni 2008

No comments: